OLIGOPOLI DAN PERSAINGAN MONOPOLISTIS

Sabtu, 28 Desember 2013 0 komentar
BAB I
PENDAHULUAN


Pasar oligopoli merupakan pasar yang terdiri dari beberapa produsen saja. Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha dalam pasar oligopoli lebih rumit daripada menerangkan sikap pengusaha di pasar-pasar lainya. Ini disebabkan karena tidak terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai industri dalam pasar oligopoli. Kelakuan perusahaan akan berbeda-beda jika dalam suatu pasar terdapat jumlah perusahaan yang tidak sama. Selanjutnya sebagian lainnya menghasilkan barang yang sangat bersamaan. Dan ada pula perusahaan-perusahaan dalam oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda. Didalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan dan menduga reaksi perusahaan lain atas tindakan yang akan dijalankan. Oleh karena perbedaan-perbedaan tersebut, maka suatu analisis yang bersifat umum yang akan menerangkan bahwa keseimbangan pasar oligopoli tidak dapat dibuat-buat.
Persaingan monopolistik merupakan industri yang memiliki banyak produsen di mana perusahaan pesaing bebas memasuki industri dan perusahaan-perusahaan mendiferensiasikan produk mereka. Diferensiasi produk dimaksudkan untuk memenuhi keinginan konsumen, membangun reputasi atas produk yang dihasilkan dan memberikan pelayanan yang baik. Selain kelebihan berupa adanya keanekaragaman produk, efisiensi dan informasi tentang produk, diferensiasi produk juga mempunyai kelemahan yaitu adanya pemborosan, harga produk yang lebih mahal, kesalahan informasi dan kejenuhan masyarakat terhadap tayangan iklan.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    OLIGOPOLI

Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.
Jika terdapat beberapa perusahaan yang menjadi pemegang monopoli, maka perusahaan-perusahaan ini berada dalam keadaan yang disebut oligopoli.
Suatu struktur pasar yang lebih mendekati kenyataan adalah bahwa struktur pasar umumnya selalu berbentuk pasar oligopoli atau persaingan yang monopolistik. Bahkan dapat dikatakan bahwa 80 % kehidupan nyata dalam perilaku ekonomi masyarakat sepenuhnya berada dalam naungan dan kondisi-kondisi pasar yang bersifat oligopolistik atau persaingan monopolistik.
Dalam perekonomian yang sudah sangat maju, pasar oligopoli banyak terdapat karena teknologi sudah sangat modern. Teknologi modern mencapai efesiensi yang optimum hanya sesudah jumlah produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecendrungan pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.


Ciri-ciri pasar oligopoli :
1.      Hanya ada beberapa perusahaan saja yang memproduksi barang-barang manufaktur   untuk keperluan masyarakat.
2.      Produk yang dijual bersifat homogen atau variasi dari jenis merk yang sama.
3.      Secara teknologi kedudukan oligopoli dapat juga timbul, jika sebuah industri atau perusahaan memiliki tingkat teknologi yang lebih canggih dibandingkan dengan perusahaan yang lain.
4.      Oligopoli juga dapat ditimbulkan oleh adanya merger atau penyatuan antara beberapa perusahaan besar sehingga mereka dapat memadukan modal, teknologi, faktor produksi danpasar yang dapat lebih mereka kuasai.
5.      Perusahaan yang tergabung dalam oligopoli lazimnya mempunyai saling ketergantungan satu sama lain.
6.      Perusahaan oligopoli lazimnya saling bersaing bukan dalam harga tetapi lebih pada persaingan dalam kampanye komoditi yang mereka jual melalui iklan, promosi, atau melalui diferensiasi jenis barang yang mereka jual.



Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli

            Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas didalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli. faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli adalah :

1.      Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar oligopoli dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk masuk kedalam industri itu. Apabila suatu perusahaan oligopolies dapat menikmati skala ekonomi sehinggga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak proiksinya, semakin rendah biaya per unit. Ini akan menyukarkan kemasukan perusahaan baru, karena pada mulanya luas pasaran barangnya hanyalah sebagian kecil daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena itu biaya produksi per unit adalah lebih tinggi dalam perusahaan yang lama.

2.      Biaya Produksi yang Berbeda
Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya tingkat produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Oleh karenanya perusahaan baru tidak dapat menjual barangnya semurah seperti perusahaan lama. Keadaan ini menghambat kemasukan perusahaan baru.



Faktor yang menimbulkan kecendrungan perbedaan biaya produksi tersebut adalah:
  1. Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari pengalaman masa lalu.
  2. Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan mereka, dan ini menaikkan produktifitas pekerja, yang selanjutnya memungkinkan penurunan biaya produksi.
  3. Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank. Dan para penyedia bahan mentah dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga bahan mentah yang lebih murah.

3.      Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaaan yang dimilki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru. Keistimewaan tersebut dapat berupa karena barang tersebut sudah sangat terkenal, dan juga dapat berupa karena barang tersebut terdiri dari komponen-komponen yang sangat rumit.

  
B.     PERSAINGAN MONOPOLISTIS


Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis pasar yang eksterm. Yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli, dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna. Dengan demikian, pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak.


Ciri-ciri sifat persaingan yang monopolistik adalah :
1.      Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.
2.      Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.
3.      Perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.
4.      Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.
5.      Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang dihasilkan dan persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya.


Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing-masing. Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan, terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-banyaknya konsumen. Mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.

PENILAIAN KEATAS PERSAINGAN MONOPOLISTIS
1.      Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Dalam efisiensi menggunakan sumber daya, perusahaan dalam pasar persaingan sempurna lebih efisien daripada perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis. Baik ditinjau dari efisiensi produktif maupun dari sudut efisiensi alokatif.

2.      Efisiensi Dan Diferensiasi Produksi
Barang-barang yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan persaingan monopolistis bersifat berbeda corak, yaitu ia berbeda dari segi mutu barangnya, pengemasannya, dan pelayanan setelah penjualan. Perbedaan-perbedaan itu menyebabkan para konsumen mempunyai pilihan yang lebih baik dari pilihan yang dapat dibuat mereka di dalam pasar persaingan sempurna.

3.      Perkembangan Teknologi Dan Inovasi
Pada umumnya ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis mwmbweikan dorongan yang sangat terbatas untuk melakukan perkembangan teknologi. Hal ini disebabkan karena dalam jangka panjang perusahaan hanya memperoleh keuntungan normal.

4.      Distribusi Pendapatan
Dalam pasar persaingan monopolistis, distribusi pendapatan adalah seimbang. Keuntungan yang berlebih-lebihan tidak didapatkan dalam jangka waktu panjang, akibatnya pemilik modal tidak memperoleh pendapatan yang berlebih-lebihan. Berdasarkan kepada kecendrungan ini ahli-ahli ekonomi berpendapat bahwa pasar persaingan monopolistis menimbulkan corak distribusi pendapatan yang lebih merata.


BAB III
KESIMPULAN


Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya.

            Jumlah perusahaan dalam pasar oligopoly sangat terbatas disebabkan oleh skala ekonomi yang dinikmati, biaya produksi yang relative rendah, dan cirri istimewa dari barang-barang yang dihasilkan.

Pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak.

Kelebihan dari perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah :
1.      menghasilkan barang yang beragam,  yang dapat meningkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih barang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
2.      distribusi pendapatan yang lebih merata di dalam masyarakat.

Kelemahan dari pasar persaingan monopolistis :
1.      operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna.
2.      perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi.




DAFTAR PUSTAKA


Sukirno, Sadono. 2005. MIKROEKONOMI Teori Pengantar. Jakarta; PT RajaGrafindo


Boediono. 2002. EKONOMI MIKRO Edisi Kedua. Yogyakarta; BPFE-yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 ART POINT | TNB